Trubus.id — Upaya membantu masyarakat terdampak pandemi dalam memenuhi kebutuhan pangan terus digencarkan Jaringan Katholik Melawan Covid-19 (JKMC) bersama Trubus Bina Swadaya (TBS). Setelah mendampingi keluarga di Depok, Parung dan Semarang, kini giliran keluarga di lingkungan Paroki St. Matias, Cinere yang mendapat giliran.
Sabtu (4/7) pagi, Koordinator Umum JKMC, Mulyawan Margadana didampingi Indro Surono mewakili Trubus Bina Swadaya, serta Ketua DPP Ikatan Sarjana Katholik Indonesia (ISKA), Hargo Mandiraharjo, menyerahkan bantuan stimulan berupa paket bercocok tanam sayuran dan paket budidaya lele dalam ember kepada 50 Kepala Keluarga di lingkungan paroki itu. Bantuan ini diharapkan dapat membantu mereka dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan, khususnya di masa pandemi.
Penyerahan bantuan dibuka dengan doa dan pemberkatan yang dihantarkan oleh Romo FX Suyono. Beliau juga menyampaikan, ada sekitar 200 Kepala Keluarga yang terdampak pandemi COVID-19 di lingkungan mereka. Dan sebenarnya masih banyak yang sangat tertarik mengikuti program bantuan ketahanan pangan ini. Karenanya, Paroki akan membantu mereka dalam program selanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Mulyawan Margadana dalam sambutannya menyampaikan, saat ini pemerintah sangat khawatir terhadap persediaan pangan. Karena itu pemerintah meminta semua komponen masyarakat bekerja sama untuk membentuk sebuah kegiatan guna memenuhi kebutuhan pangan ini.
“TNI diminta buka sawah. Dan hampir semua kementerian dan Kepala Daerah terlibat. Fokusnya massif. Namun ada juga yang sifatnya tidak terlalu besar seperti urban farming ataupun family farming. Dalam kontek itu (urban farming ataupun family farming) JKMC berusaha berkontribusi terhadap keluarga terdampak covid-19,” ujar Mulyawan.
Di sisi lain, Petrus Sudiono, ketua wilayah lingkungan 6 Paroki St Matias yang mewakili warga penerima manfaat mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan. Bantuan ketahanan pangan ini tentunya akan sangat berguna bagi banyak warga di lingkungan mereka yang saat ini sudah banyak terkena PHK.
“Warga di wilayah 6 ini sebenarnya masih banyak yang mau kerja. Namun mereka banyak yang di PHK. Untuk memenuhi ketahanan pangan ini mereka banyak yang sudah mulai bercocok tanam singkong atau ternak lele memanfaatkan tanah gereja yang belum dibangun. Namun kan untuk bisa besar dibutuhkan modal. Karena itu kami bersyukur dan berterima kasih dengan bantuan ini yang programnya berkelanjutan. Harapan kami bantuan tidak putus sampai di sini. Dengan pendampingannya nanti semoga bisa berkembang dan bisa menjadi bantuan mata pencaharian yang berkelanjutan,” urai Petrus. [RN]
Sumber: Trubus.id